Bantuan ini untuk modal usaha mereka selama tiga bulan hingga mandiri.
Kabardumai.com - Sebanyak 270 orang bekas Pekerja Seks Komersil asal Kabupaten Malang akhirnya menerima bantuan modal usaha senilai Rp5,05 juta per orang sebagai kompensasi penutupan tujuh lokalisasi di daerah itu.
Bantuan usaha dengan total Rp1,3 Miliar yang sempat terlambat hingga tiga bulan tersebut, diterima dengan sumringah oleh para mantan penghuni lokalisasi tersebut.
Seperti diakui oleh salah seorang PSK bernama Sela. Mantan penghuni lokalisasi Embong Miring di Kecamatan Ngantang itu telah merencanakan untuk membeli mesin jahit dan mesin bordir dengan bantuan yang diterimanya.
Orang tua tunggal dari dua anak itu mengaku telah bekerja di pabrik konveksi di Banyuwangi selama tiga bulan terakhir, sejak Embong Miring ditutup November lalu.
"Setelah ditutup langsung pulang dan kerja di konveksi. Di kampung tak ada yang tahu profesi saya sebelumnya, jadi tak ada masalah," kata Sela, Kamis 5 Maret 2015.
Dia mengaku, meskipun pendapatan dari menjadi buruh tak sebanyak saat bekerja di lokalisasi, namun dia merasa pekerjaanya saat ini lebih bermanfaat.
"Sekarang kerjanya banyak membawa manfaat, rezekinya juga enak. Kalau dulu, dapatnya banyak tapi habisnya juga cepat, maklum uang panas," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang, Sri Wahyuni Pudji Lestari, mengatakan, secara rinci bantuan itu berupa jaminan hidup per hari sebesar Rp30 ribu selama 90 hari, bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) sebesar Rp1,8 juta dan transportasi dari daerah ke kantor Dinas Sosial sebesar Rp250 ribu.
Nantinya, ada pendamping dari Dinas Sosial yang mendampingi penggunaan bantuan tersebut selama tiga bulan. Jika PSK berdomisili di luar kabupaten, maka tugas pendampingan dikoordinasikan dengan Dinsas Sosial setempat.
"Selama tiga bulan tugas kami mendampingi dan memberikan pengarahan agar bantuan bisa dimanfaatkan maksimal untuk modal usaha. Setelah tiga bulan PSK harus bisa mandiri," katanya.
Menurutnya, PSK tersebut adalah bagian dari sekitar 308 PSK dan 92 mucikari penghuni tujuh lokalisasi di wilayah Kabupaten Malang, yang ditutup sejak 24 November 2014 lalu.
"Sebagian yang tidak mendapat bantuan, sudah pernah menerima bantuan serupa tahun 2013 tapi tetap berada di lokalisasi. Kami mengontak PSK yang mendapat bantuan lewat data nomor kontak mereka," ujarnya.
Selain bantuan modal, pemkab setempat juga memberikan bantuan beasiswa bagi anak-anak mantan PSK yang kini masih duduk di bangku sekolah. "Kita upayakan anak mereka dapat beasiswa dari sekolahnya," katanya. (ren/detik.com)
nasional
7 Lokalisasi di Malang Ditutup, 270 PSK Terima Uang Rp5 Juta
Ditulis
Admin
pukul Maret 05, 2015