Home Dumai Riau Nasional Politik Gosip Kriminal Musik Teknologi Edukasi Kesehatan Olahraga Kuliner Wisata Iklan
Beriita Jambi Mahasiswa Pengeroyokan

6 Oknum Brimob Pengeroyok Mahasiswa di Jambi Dipatsus

pukul




 Hariangaruda.com, JAMBI - Enam oknum anggota Brimob pengeroyok mahasiswa di Jambi sudah dilakukan penempatan khusus (patsus). Kini, penyelidikan kasus dan kode etik terhadap para pelaku sedang diproses.

"Para personel tersebut sudah diambil tindakan, berupa penempatan khusus dan proses investigasi," kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Mulia Prianto, Kamis (4/5/2023)

Meski demikian, polisi belum merinci keterlibatan masing-masing personel Brimob tersebut. Bahkan identitas para terduga pelaku juga belum diinformasikan.

"Saat ini para personel yang terkait kejadian ini sedang menjalani tindakan yang harus mereka terima," sambungnya.

Untuk korban, menurutnya sudah mendapat perawatan. Dia berharap agar korban juga segera pulih dan bisa beraktivitas seperti biasa.

Sementara itu, Dansat Brimob Polda Jambi, Kombes Nadi Chaidir juga membenarkan anggotanya yang terlibat penganiayaan itu telah ditindak.

"Sudah ya sudah kami hukum anggota kami," singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa bernama Angga Kurniawan (20) mengaku telah menjadi korban pengeroyokan sejumlah oknum Brimob Polda Jambi.

Kejadian itu terjadi pada Senin (24/4) di Jalan H Adam Malik Kelurahan Handil Jaya, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Angga menceritakan, awal mula kejadian itu ketika ada seseorang diduga anggota polisi datang ke wilayah lingkungan rumahnya. Saat itu, kata dia, pria tersebut terlihat seperti mencari alamat. Lalu, adik sepupu korban menanyakan kepada orang tersebut mencari siapa karena saat itu hari sudah larut malam.

Pria itu berdalih tidak mencari siapa-siapa. Kemudian, pria tersebut kembali lagi dengan emosi karena tidak senang ditanya oleh beberapa pemuda di sana.

"Awalnya itu saya tidak tau kalau itu anggota kan, saya lagi kumpul sama teman-teman satu RT main game. Adik saya tanya, dia bilang 'idak-idak' terus dia balik lagi tanya lagi siapa yang bilang 'dak ado-dak ado' tadi (karena korban mengulangi jawaban pelaku)," kata Angga, saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/5/2023).

Lalu terjadilah percekcokan antara korban dan pelaku. Mereka sempat berkelahi, hingga akhirnya berhasil dilerai oleh beberapa warga dan ayah korban.

"Saat itu kami sempat berdamai dan membuat surat pernyataan. Ternyata dia nyari temannya yang juga anggota yang ngekos di sini," katanya.

Lalu selang beberapa hari pasca keributan itu, tepatnya pada Sabtu (29/4) sekira pukul 00.30 WIB, adik pelaku di-DM (direct message) oleh teman korban. Korban diminta untuk menemuinya karena ia kehabisan bensin di kawasan Kebun Kopi, Kota Jambi.

"Pas kami ke sana, di situ kami tengok ada dua orang itu, tiba-tiba ada orang nyerbu, saya ditendang lalu saya lari. Saya jatuh dikeroyok. Yang nampak ngejar (ada) satu orang ngejar berlari, 1 orang pakai motor dan 1 orang pakai motor juga," jelasnya.

Setelah dikeroyok itu, Angga sempat dipaksa untuk naik ke atas motor pelaku. Ia duduk di tengah bersama dua orang pelaku.

"Saat dibonceng dibawa itu, saya sempat teriak minta tolong, dan saat itu, ada pelaku lainnya pakai sepeda motor merapat ke saya dan menodongkan senjata," katanya.

Saat itu, Angga hanya bisa pasrah, dia dibawa ke semak-semak di Kawasan Kebun Kopi, Kenali Asam Atas, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.

"Di tempat kebun-kebun saya dilempar, di situ saya habis dikeroyok. Saya dikejar, dipukul kepala sama punggung tangan kosong. Kepala saya dipijak pakai sepatu PDL," ujarnya.

Atas kejadian itu, korban sempat dirawat di rumah sakit. Ia mengalami memar di bagian kepala, pipi, dan punggung. Saat ini, ia menjalani rawat jalan di rumahnya.