Hariangaruda.com I Dumai – Bidan Siti Aisyah selamat setelah meloncat dari mobil kawanan rampok bersenpi. Aksi dramatis menegangkan itu karena keberanian dan kecerdikan korban.
Aksi berani bidan Siti Aisyah yang lolos dari sekapan kawanan rampok bersenpi, patut diacungi jempol. Korban pura-pura buka baju, lalu minta pindah duduk ke bangku belakang.
Begitu kawanan rampok bersenpi lengah, bidan Siti Aisyah secepatnya dobrak pintu mobil dan meloncat keluar.
“Korban pura-pura setuju membuka baju karena pelaku hendak memvideokan,” ujar Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton didampingi Kasat Reskrim AKP Primadona, Selasa (23/07/24)
Unit Pidum Sat Reskrim Polres Dumai berhasil mengungkap aksi perampokan di siang bolong terhadap seorang korbannya Siti Aisyah yang kesehariannya sebagai bidan di Dumai.
Tiga orang pelakunya yakni, MI alias IN (26) dan AL (42) warga Purnama Kecamatan Dumai Barat, serta RW alias RI (24) warga Kelurahan Lubukgaung Dumai. MI dan AL dikumpulkan dengan timah panas.
Kapolres menyebut, keberhasilan korban kabur dan lompat dari mobil berawal saat berada di Jalan Kelakap Tujuh. Pelaku MI
meminta korban membuka pakaiannya untuk dividoekan.
Awalnya korban menolak, namun setibanya di Jalan Wan Amir sekitar di SPBU Bukit Timah korban melihat situasi di sekitaran jalan banyak orang yang hilir mudik. Sehingga korban pura-pura menyetujui tawaran pelaku MI, dengan maksud untuk dapat berpindah ke bangku tengah dan bisa melarikan diri.
Ketika pelaku lengah, korban langsung membuka pintu mobil dan melompat keluar dari dalam mobil, sehingga warga yang melihat korban jatuh dan langsung menolong.
“Pada saat korban terjatuh pelaku terus berjalan meninggalkan korban, lalu warga membantu korban dengan memberikan tumpangan ke rumah korban,” ungkapnya.
Aksi perampokan menimpa Siti Aisyah terjadi pada Sabtu (13/07/24) lalu. Bahkan, pelaku beraksi dengan mengancam pakai parang dan senjata api.
Dalam aksinya, pelaku menghubungi nomor praktek korban. Pelaku bertanya apakah Siti bisa mengobatinya dan datang ke rumah di Jalan Gunung Slamet, Bumi Ayu, Dumai.
Korban mengaku bisa dan langsung datang ke rumah pelaku. Saat itu, pelaku mengaku istrinya sedang pergi belanja dan meminta agar korban menunggu.
Tidak lama setelah melakukan pengobatan, korban tiba-tiba dibekap dari belakang oleh pelaku lain. Korban diancam pakai senjata api dan parang agar tidak melawan.
”Korban disekap dalam oleh 3 pelaku. Satu pelaku membawa mobil dan satu pelaku lainnya mengikuti dari belakang dengan sepeda motor milik korban,” katanya.