Hariangaruda.com I Baserah - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) gerak cepat (Gercep) melakukan peninjauan sejumlah wilayah terdampak bencana alam akibat intensitas hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau yang terjadi pada Senin (29/07/2024) malam lalu.
Kalaksa BPBD Kuansing H Yulizar M SSos MSi melalui Kabid Rekonstruksi dan Rehabilitasi (RR) Dessri Suriadi SE membenarkan hal tersebut kepada DETAKKita.com di Baserah Kecamatan Kuantan Hilir, pada Rabu (31/07/2024) pagi.
Menurut Kabid RR Dessri Suriadi SE yang akrab disapa Dedeng itu, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung, guna pengambilan data dan pelaporan langsung untuk ditindaklanjuti segera, yang bertujuan untuk mencarikan solusi.
Dimana titik terjadi longsor, kata Kabid Dessri Suriadi yang ketika itu didampingi sejumlah Kasubbid di BPBD Kuansing, diantaranya Kasubbid Rehabilitasi Dina Anggraini ST, Kasubbid Rekontruksi Weli Hendri SPd MM, Kasubbid Logistik Syafri Yulis SE, serta Kasubbid Kedaruratan Muhammad Failen Yulbas SH, wilayah yang terdampak bencana tersebut terjadi di dua kecamatan, yakni Kecamatan Benai dan Kecamatan Kuantan Hilir.
Dessri Suriadi mengatakan, ada 2 titik lokasi terjadinya atau terdampak bencana di Kecamatan Kuantan Hilir, yaitu di Kelurahan Pasar Usang Baserah dan Desa Pulau Kijang Baserah, dimana kedua lokasi ini berada tepat pada lokasi pelaksanaan Pacu Jalur Tepian Lubuok Sobae Baserah.
“Tebing yang longsor di Pasar Usang Baserah ini lebih kurang panjangnya 20 meter, sedangkan box culvert yang ambruk di Desa Pulau Kijang dengan panjang lebih kurang 6 meter dan lebar lebih kurang 5 meter, berada tepat di sepanjang arena Pacu Jalur di Tepian Lubuok Sobae Baserah Kecamatan Kuantan Hilir,” jelas Dessri Suriadi.
Peninjauan yang dilakukan BPBD Kuansing itu, didampingi langsung Camat Kecamatan Kuantan Hilir Edison Tuindra SPd MSi, dimana ia berharap hal ini segera bisa diperbaiki dikarenakan merupakan fasilitas umum dan merupakan akses masyarakat setempat.
“Kita berharap ini bisa segera dilakukan perbaikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, dalam hal ini BPBD Kuantan Singingi nantinya. Karena, di lokasi ini selain merupakan fasilitas umum atau akses masyarakat, juga berada di sepanjang lokasi arena pacu jalur tepatnya Tepian Lubuok Sobae Baserah Kecamatan Kuantan Hilir, yang mana dalam bulan Agustus 2024 ini akan dilaksanakan,” ungkapnya.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Selasa (30/07/2024) kemarin, juga telah dilakukan peninjauan terhadap daerah yang terdampak bencana, yakni di Desa Tanjung Simandolak Kecamatan Benai.
“Terdampak longsor sepanjang lebih kurang 10 meter, dengan kedalaman lebih kurang 3 meter di Desa Tanjung Simandolak. Akibat terjadinya hal ini, sangat mengganggu terhadap akses penyeberangan (kompang) penghubung masyarakat Desa Tanjung Simandolak dengan Desa Pulau Lancang Kecamatan Benai, dan ini dikhawatirkan terputusnya akses penyeberangan tersebut,” jelas Dedeng.
Camat Benai Paimun Hendro SP didampingi Penjabat (Pj) Kades Tanjung Simandolak Suwandi Putra menyampaikan, ia sangat berharap akses penyeberangan masyarakat yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Benai itu bisa segera dilakukan perbaikan.
“Iya, itu kan yang longsor dermaga penyeberangannya, disitu ada sarana transportasi penyeberangan masyarakat yaitu kompang, penyeberangan itu menghubungkan antar desa yang ada di Kecamatan Benai ini, dimana itu juga menyangkut urat nadi perekonomian masyarakat kita disini. Kita berharap ini bisa segera teratasi, ataupun ada solusi yang bisa mengatasi permasalahan akibat bencana alam yang terjadi sehingga perekonomian masyarakat kita tidak terganggu nantinya,” harap Paimun Hendro, seraya mengakhiri.