Home Dumai Riau Nasional Politik Gosip Kriminal Musik Teknologi Edukasi Kesehatan Olahraga Kuliner Wisata Iklan
Sumatera barat

BPPD Ungkap Dampak Tol Sicincin-Pangkalan lewat Tanahdatar bagi Pariwisata dan Ekraf Sumbar

pukul


 


Hariangaruda.com I Sumatera Barat -Pembangunan tol Sicincin - Payakumbuh - Pangkalan lewat Tanahdatar, yang merupakan bagian dari tol Padang-Pekanbaru, akan mempercepat akses wisatawan, khususnya dari Riau dan sekitarnya ke Sumbar.


Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumatra Barat, Sari Lenggogeni, menegaskan bahwa kelanjutan pembangunan jalan tol setelah Padang-Sicincin yang telah fungsional saat Nataru lalu, sangat positif terhadap pariwisata Sumbar.


Apalagi jalur jalan tol ini nantinya juga akan melintasi daerah-daerah yang memiliki destinasi wisata memukau di Padangpariaman, Tanahdatar, Payakumbuh dan Limapuluh Kota.


Menurut Sari, pasar wisatawan nusantara terbesar bagi Sumbar berasal dari Riau, dengan proporsi lebih dari 70%.


"Dengan akses yang lebih cepat melalui jalan Tol Pekanbaru-Padang ini, kita berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan dari Riau dan daerah lainnya yang masuk ke jaringan tol Trans Sumatera," ujar Lenggogeni.


Selain itu, Pakar Pariwisata dari Universitas Andalas Padang ini, juga menyarankan perlunya penataan fasilitas wisata di sepanjang tol, seperti rest area yang representatif dan berstandar, lengkap dengan fasilitas ibadah.


Rest area ini diharapkan juga dapat berfungsi sebagai pusat ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) UMKM serta tempat makan dan restoran.


"Hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah di sepanjang rute tol itu," ujarnya.


Lebih lanjut dikatakan Sari, pembangunan tol ini juga akan mendorong pertumbuhan pusat-pusat perekonomian pariwisata di kota-kota transit dan kota tujuan utama.


Oleh karena itu, standarisasi destinasi wisata dan sertifikasi destinasi harus segera dilaksanakan seluruh daerah di Sumbar, termasuk pengembangan industri dan kuliner lokal.


"Kami juga akan memperkuat atraksi pariwisata dengan blueprint yang sudah disiapkan," tambahnya.


BPPD Sumbar juga berencana untuk menguatkan event tahunan yang dapat menarik minat generasi Z dan millennial, serta mengagendakan event rutin guna meningkatkan daya tarik wisatawan.


"Kami ingin memastikan bahwa acara-acara ini dapat menarik perhatian generasi muda dan meningkatkan kunjungan wisata Sumbar," ungkap Sari.


Terakhir, BPPD Sumbar juga akan fokus pada amplifikasi informasi pariwisata dan event di destinasi wisata secara digital.


Pemasaran informasi melalui kanal digital dan Tourist Information Centre di pasar Riau diharapkan dapat mempermudah wisatawan dalam merencanakan perjalanan ke Sumbar.


"Dengan berbagai upaya ini, diharapkan pariwisata Sumbar dapat semakin berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan domestik, khususnya dari Riau," tegasnya.


Tol Melewati Tanahdatar


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah memastikan kelanjutan pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi Sicincin-Payakumbuh-Pangkalan sepanjang 118 kilometer.


Pembangunan tol tersebut menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025. Proyek strategis ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarprovinsi Sumbar dan Riau.


Kepastian pembangunan tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma Munaf, dalam rapat koordinasi yang digelar pada Senin (13/1) lalu di Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumatera Barat.


Dalam kesempatan tersebut, Era Sukma Munaf menyebutkan bahwa Pemprov Sumbar tengah mempersiapkan trase alternatif untuk segmen Sicincin-Payakumbuh-Pangkalan melewati Kabupaten Tanahdatar, guna menghindari jalur padat penduduk dan wilayah rawan, seperti jalur gempa Patahan Semangka.


Alternatif trase ini diajukan ke Direktorat Jenderal Pekerjaan Umum dan PT Hutama Karya (HK) untuk memastikan keselamatan dan kelancaran pembangunan tol tersebut.


Era Sukma mengatakan, pada 2025, proyek tol Sicincin-Pangkalan akan memasuki tahap finalisasi desain, anggaran, dan jadwal pelaksanaan.


"Proses tender direncanakan dimulai pada Februari 2025," imbuhnya didampingi Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi.