Hariangaruda.com I Dumai – Api menyala di depan gate PT Wilmar yang beralamat di Jalan Datuk Laksmana, Kelurahan Buluh Kasab, Kota Dumai, Senin (10/2/2025).
Api tersebut berasal dari 3 buah ban bekas yang dibakar massa aksi unjuk rasa.
Massa aksi merasa kesal terhadap GM Wilmar Dumai, Simon Panjaitan yang belum hadir di tengah-tengah mereka.
Selain berhasil bakar ban, massa aksi juga berhasil menutup gate Wilmar serta mengibarkan petaka Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).
Hingga artikel ini diterbitkan, aksi unjuk rasa masih berlangsung. Massa juga berencana akan berpindah menyampaikan orasi di Gate PT Wilmar di Pelintung.
Tameng Adat LAMR Dumai
Sebagai informasi, Tameng Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai akan unjuk rasa atau aksi demo di PT Wilmar.
“Iya, benar, besok kami jadi aksi demo di PT Wilmar,” ujar Panglima Tameng Adat LAMR Dumai, Tengku Dedek Iskandar, saat dihubungi Sekilas Riau, Minggu (9/2/2025).
Dikatakan Tengku Dedek, sebelum melakukan aksi massa akan berkumpul terlebih dahulu di gedung LAMR Dumai, Jalan Putri Tujuh untuk dilakukan pengaturan strategi .
“Pukul 08.00 WIB pagi, kami akan berkumpul di gedung LAM terlebih dahulu. Mapping,” ungkap Tengku Dedek.
Terkait titik unjuk rasa, lanjut Tengku Dedek, ada dua lokasi, pertama di gate PT Wilmar, Jalan Datuk Laksamana dan gete KID Pelintung. Dan juga ada penambahan titik yang telah diberitahukan ke kepolisian.
“Tidak kemungkinan, ke tiga titik akan dikerahkan massa secara serentak,” jelasnya.
Selanjutnya, Tengku Dedek meminta maaf kepada masyarakat, apabila unjuk rasa nanti menganggu aktifitas. Ini semua demi marwah payung negeri.
“Kami memohon maaf kalau banyak aktifitas masayarakat terganggu, izinkan kami beejuang demi marwah Lembaga Adat Melayu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pada 13 Januari 2025 lalu, Tameng Adat LAMR Dumai juga telah melakukan aksi demo di gate Wilmar, Jalan Datuk Laksmana, Kelurahan Buluh Kasab.
Unjuk rasa berkaitan dengan persoalan belasan sekuriti tempatan kehilangan pekerjaan akibat pergantian Badan Usaha Jasa Pengaman (BUJP).
Poin Tuntutan
Sebelumnya telah diberitakan, Tameng Adat LAMR Kota Dumai akan melakukan aksi demo di gate PT Wilmar. Diantara poin tuntutan aksi meminta GM Simon Panjaitan dan PT Ganda Prabu Nusantara (GPN) untuk segera angkat kaki.
Berdasarkan surat pemberitahuan yang diterima Sekilas Riau, aksi penyampaian pendapat di muka umum tersebut akan digelar selama 31 hari. Mulai tanggal 10 Februari 2025 – 24 Maret 2025.
Aksi berlangsung dari pukul 09.00 WIB – 18.00 WIB dengan massa sebanyak 1.000 orang yang berfokus di gate Wilmar Dumai dan Pelintung.
Selain menuntut GM Wilmar dan PT GPN angkat kaki, juga meminta pihak-pihak terkait DPRD, Disnaker Kota Dumai untuk melakukan hearing terbuka.
Kemudian meminta kepada pihak Wilmar Nabati Indonesia selaku User untuk mememutuskan kontrak kerja kepada PT. GPN lantaran perekrutan tidak transparan dan tidak sesuai prosedur dan adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli).
Selanjutnya meminta kepada PT. Wilmar Group untuk menunjukkan bukti pencatatan tenaga kerja yang sudah deregister oleh Disnaker Kota Dumai baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak (Outsourcing).
Terakhir meminta kepada Aparat Penegak Hukum untuk mengambil langkah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku terkait adanya dugaan Pungli tersebut.