Home Dumai Riau Nasional Politik Gosip Kriminal Musik Teknologi Edukasi Kesehatan Olahraga Kuliner Wisata Iklan
pekanbaru

Tak Mampu Atasi Macet, Disfungsi Flyover SKA Dinilai Akibat Perencanaan yang Amburadul

pukul


 


 Hariangaruda.com I Pekanbaru – Meski telah berdiri dengan gagah, namun flyover di Simpang SKA dinilai gagal menunaikan fungsi utamanya, yakni mengurai kemacetan arus lalu lintas di kawasan itu.


Pasalnya, hingga saat ini tumpukan kendaraan masih kerap terjadi setiap hari di salah satu persimpangan paling sibuk di Kota Pekanbaru tersebut. Sementara di sisi kain, jumlah kendaraan yang melintasi flyover tersebut tidaklah seberapa.


Merespons kondisi itu, pengamat perkotaan dari Universitas Islam Riau (UIR), Apriyan D Rakhmat, M.Env.menilai, kondisi yang terjadi saat ini bisa jadi sebagai bukti dari perencanaan yang amburadul.


Seperti dituturkan Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik UIR ini, Senin (10/3/2025), sebelum sebuah fasilitas umum dibangun pemerintah, harus didahului dengan kajian akademik yang mendalam.


“Tujuannya tentu saja supaya fasilitas umum yang akan dibangun bisa berfungsi secara maksimal, sebagaimana yang diharapkan,” ujarnya.


Khusus terkait flyover SKA, hal serupa juga seharusnya juga dilakukan. Khususnya harus ada kajian tentang arus lalu lintas di kawasan itu.


Namun kondisi yang terjadi saat ini, kendaraan yang melintas di bawah flyover ternyata jauh lebih banyak dibanding kendaraan yang melintas di atasnya. Akibatnya, kemacetan parah tetap saja terjadi meski flyover telah berdiri dengan megah di kawasan itu.


“Ini yang jadi pertanyaan, bagaimana pihak terkait melakukan kajian arus lalu lintas di Simpang SKA ketika itu. Apakah memang dilakukan kajian secara mendalam atau sebaliknya, secara amburadul. Hasilnya bisa dilihat dari kondisi yang terjadi saat ini. Kalau perencanaan hingga kajian lalu lintasnya dilakukan secara sungguh-sungguh, saya pikirnya hasilnya tidak akan seperti ini,” ujarnya lagi.


Lebih lanjut, Apriyan D Rakhmat mengatakan, apa yang terjadi saat ini adalah pembelajaran bagi pemerintah, supaya hal serupa tidak terulang.


“Sayang kan, berapa banyak yang rakyat yang dipakai jadi sia-sia. Apalagi untuk membangun sebuah flyover membutuhkan dana mulai puluhan hingga seratusan miliar,” tegasnya lagI.


Sebelumnya, pengamat perkotaan Universitas Riau, Dr. Ihsan menikah, desain fly over SKA seharusnya dirancang untuk menghubungkan ruas Jalan Tuanku Tambusai ke Jalan Tuanku Tambusai ujung, mengingat arus kendaraan di jalur tersebut jauh lebih padat dibandingkan ruas lainnya.


Ia menjelaskan, kendaraan yang datang dari Jalan Sukarno-Hatta sebagian besar mengarah ke Jalan Tuanku Tambusai, baik dari arah Jalan Arifin Ahmad maupun Jalan Riau.


Namun, flyover yang ada saat ini justru tidak memfasilitasi aliran lalu lintas utama tersebut, sehingga kendaraan tetap menumpuk di bawah fly over saat berada di Simpang SKA.


Tumpukan kendaraan ini semakin bertambah pada jam-jam sibuk, terutama di sepanjang Jalan Tuanku Tambusai.